Senin, 10 Juni 2013

"" Yang Masih Tersisa Dari Gili ""

~~"¤"~~
"Ahad ke-dua,
Sejak kita balik kanan dengan sopan meninggalkan gili

Astaga...
Masih ada kosa-kata yang menggelitik mendesak di pintu keluar

Ada pesan yang harus sampai katanya,

Dek,
Sini . . .

Kelak,
Kakak akan menjitakmu kalo sampai terdengar kesah-keluh perempuanmu
Sebab kau berjalan di depannya sepanjang garis pantai

Karna dalam perjalanan, Dek..
Tempatmu jika tidak satu-dua langkah dibelakang,
Maka mestilah berjajar sejajar dengan langkah perempuan mu.

Kakak juga akan mementung mu,
Kalo sampai terdengar rutuk gerutu dari perempuanmu
Sebab acuhmu atas lelah karna menahan nyeri lutut kirinya,

Kakak mengingatkan mu sebelumnya bukan?
Bahwa garis pantai yang tak datar itu
Akan memberi tekanan lebih pada salah satu tumpuan kanan-kirimu
Terlebih jika ada saraf cedera yang menjadi rangkaian pusat gerak langkahmu

Benar!
Perlu kakak pentung kepalamu itu,
Agar kau mengerti rasanya
Dengan begitu,
Tak kau biarkan perempuan mu berteriak sambil berlari mengejar langkah lebarmu
Menahan omelan agar tak terlihat cengeng di hadapan tunas kecilmu.

Hey! Tak perlu kau tawarkan punggung mu 
Cukup menemukan sepohon rindang
Lalau kau tawarkan rehat sejenak...
Seperti itulah...

Kau itu Dek . . .
Peka rasamu,
Disini tempat tepatnya...
Kau mengerti?!


GLM 9/6/13

Tidak ada komentar: