Sepagi ini,
Sisa lelap hari malasku usai subuh tadi tertampar-tampar
Seperti udang rebus dalam dandang saja wajah pribumiku
Tunduk kepala pun tetap tidak bisa sembunyikan malu
Mereka-mereka yang pernah mengetuk pintu
Yang pernah menawarkan sebuah ruang untuk singgah bertamu
Tiba-tiba saja menjelma nyaris nabi di mataku,
Sekarang,
Setelah mereka menjadi para pemegang janji tursina untuk jantung mereka masing-masing.
Bang Tere . . .
Kapan aku akan bisa berbantah-bantah dengan mu???
** pagiku butuh sepering rujak dengan bumbu pedas
~ ~ ~ ~ ~
Sisa lelap hari malasku usai subuh tadi tertampar-tampar
Seperti udang rebus dalam dandang saja wajah pribumiku
Tunduk kepala pun tetap tidak bisa sembunyikan malu
Mereka-mereka yang pernah mengetuk pintu
Yang pernah menawarkan sebuah ruang untuk singgah bertamu
Tiba-tiba saja menjelma nyaris nabi di mataku,
Sekarang,
Setelah mereka menjadi para pemegang janji tursina untuk jantung mereka masing-masing.
Bang Tere . . .
Kapan aku akan bisa berbantah-bantah dengan mu???
** pagiku butuh sepering rujak dengan bumbu pedas
~ ~ ~ ~ ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar