Rabu, 05 Juni 2013

"Maaf kan Kakak, De..."





Kakak mu ini, De...
Tak cukup puitis dengan kosa-kata,

Lihat saja,
Kalimat ini teramat sangat sederhana tanpa intonasi,
Bahkan mungkin menajam terasa di hati..

Kau tau benar...
Kakak bahkan lebih sering bicara dengan tangan dan kaki,
Menginjak ujung jari mu,
Menendang tulang kering betis mu,
Atau bahkan melemparmu dengan buku,
Juga gelas air mineral...

Bukan karna marah,
Tapi mengingatkan mu bahwa ada yang harus di benahi,

De...
Dengan segala keterbatasan ini,
Tak sezarrah pun Kakak ingin melukaimu...
Bukan pula hendak memutus saraf utama aliran darahmu,

Kakak ingin melihatmu menjadi lelaki,
Ya.!
Menjadi lelaki...
Itu saja.!

( Adikku, maafkan Kakak bersikap "tak ramah" )

AFA,
Ba’da Zuhur, 4/5/13

Tidak ada komentar: