Minggu, 13 Maret 2011

Perjalanan Waktu Dan ke"aku"an

Pada masa dimana keyakinan tidak mampu memenangkan diri atas takdir,
Satu tekad berjudul "menunggu tanpa batas waktu" bersikukuh dalam dinding ke-aku-an.

"aku akan memberimu kesempatan lagi, nanti.." waktu menawarkan kebaikan.
"terimakasih, aku sudah memutuskan akan menunggu!" tolak ke-aku-an dalam genangan mendung yang pekat.
"kau tengah sangat emosional" papar waktu mengingatkan.
"aku sedang bertaruh dengan keyakinan, biarkan aku dengan pilihan ini" ke-aku-an menegaskan dengan intonasi yang marah.
"baiklah.! tapi aku akan tetap memberimu kesempatan sampai kau tak lagi bersamaku.." waktu tetap berbaik hati.
"aku sudah memutuskan, dan aku tidak akan mengubahnya." ke-aku-an tetap bertahan.

Perjalan pun dilanjutkan, meretas detik, menit, dan jam.
Melewati pagi, siang, dan malam.
Waktu terdiam, tanpa suara, hanya membersamai ke-aku-an untuk terus hidup dalam "tekad" yang dipertahankan.

Tiba-tiba..
"waktu, kau masih memberiku kesempatan kan.?" ke-aku-an bertanya, setengah ragu.
"selalu, kau mau mengambilnya sekarang?" waktu tersenyum ramah.
"mungkin tidak sekarang, karna aku harus belajar lebih banyak lagi.." ke-aku-an menjawab dengan mata berbinar.
"aku tau kau akan terus belajar, itu sebabnya aku selalu memberimu kesempatan.." waktu memberi keyakinan.
"terimakasih.." ke-aku-an menjadi begitu lega.

Dan merekapun melanjutkan perjalanan itu dengan damai.

Tidak ada komentar: