Minggu, 13 Maret 2011

Episode Poligami. (Part One)

Dalam satu perjalanan, ngobrol banyak dengan seorang istri yang berpoligami, karna sejak lama memiliki ketertarikan pada "hal" tersebut, perbincangan pun menjadi lebih hangat, dan tentu saja, aku tidak melewatkan persentasi pandangan dan pikiran ku tentang poligami, juga tentang kesiapan yang sudah aku tanamkan dalam diri untuk menjalani takdir itu jika memang terjadi. Dengan penuh semangat dan optimisme, berharap bisa saling menguatkan nantinya dengan blio (Istri yg brpoligami itu). Untuk lebih akrab, kami saling memanggil Mbak-Adek.
Selama "persentasi", si Mbak menyimak dengan tenang, sambil sesekali tersenyum untuk ku.
"sy seperti melihat diri sendiri ". Ucap si Mbak, dan aku merasa didukung, jd tambah semangat.
"dulu sy pikir, dg smua konsep yg sy fahami, sy benar2 siap". Jelasnya lg. Aku mulai pasang telinga lebih siaga.
"tapi trnyata, apa yg sy siapkan dulu baru sebatas konsep ideal nya, Dek. Sama seperti Adek yg sekarang". Si Mbak tersenyum dg raut entah.
"Adek tau kenapa sy izinkan suami menikah lagi.? Itu bukan karna semua konsep yg sudah sy persiapkan.." Si Mbak diam sejenak sambil menatap tepat ke mata sy.
"sebelum menikah dg sy, suami sy mencintai perempuan lain, tp sy tdk tau. sy dan suami menikah krn dijodohkan. suami sy baik Dek, 11 tahun menikah, sy bahagia dan tdk pernah disakiti, suami sangat lembut dan menjaga perasaan sy". Jelasnya dg expresi yg tenang.
"sampai sekembali dr S2 nya, suami tiba2 nanya, 'Dek, boleh Kakak nikah lagi?'. Dan waktu itu sy ketawa. Karna dr awal menikah, sebenarnya sy sudah pernah bilang, sy siap di Poligami suatu saat, tp syaratnya harus bilang dan atas persetujuan sy, malah sy beberapa kali nawarin perempuan baik2 ke suami, tp suami cuma tertawa menanggapi tawaran sy, smp sy sndri yg tdk enakan sm suami, dan akhrnya sy tdk pernah menawarkan lg". Si Mbak diam lg sejenak sblm melanjutkan.

Tidak ada komentar: