Semakin hari, semakin banyak hal yang aku temui, memberi pelajaran dan menjadi perenungan.

Satu diantara hal penting itu adalah tentang Pernikahan.

Sebagian besar teman-teman seangkatanku dari SD-Perguruan Tinggi sudah menikah, hanya beberapa saja yang belum, dan aku termasuk diantaranya.

Untuk “kami” yang masih menunggu bagian, sering kali dijejali dengan banyaknya pertanyaan “kapan nikah?” lalu di beri dakwaaan “kamu sih terlalu pilih-pilih”

Ampuuun…

Plis deh.!

Smua juga mau nikah, dan kami/aku bukan seperti yang dituduhkan, hanya saja “bagian” kami memang belum sampai,

kalo tidak bisa memberi solusi, baiknya jangan tambahkan beban mental kami dengan pertanyaan dan dakwaan yang memberatkan atas jawaban yang bukan hak veto kami untuk mengeksekusi keputusan.

Gantilah pertanyaan dan tuduhan itu dengan do’a,

misalnya ni ya, kalo ketemu sama teman yg belum nikah, kita bilang..

” kamu sabar ya, insyaALLAH bagianmu pasti sampai, sy do’akan semoga didatangkan yang terbaik dalam waktu yang tidak lama untuk mu.. “

Nah, kalo teman/orang-orang yg begini, kami pasti senang bertemu.

Tapi kalo teman/orang yg cuma bisa bertanya dan protes…

Aduuuh, maaf ya..

Baru liat aja rasanya pengen sembunyi..

Heee…

* pengalaman pribadi dan curhatan teman2 senasib sepenungguan.. ^_^