Next ==>>

Huuufffhhh . . . !!!

Rasanya jari-jari sy sudah mulai protes diminta menceritakan peristiwa pernikahan yg bgitu banyak, jd sy memutuskan utk mencukupkannya sj, karna itu hanya beberapa contoh kasus yg sy temui, dan sy pikir sahabat yg lain sudah menemui yg lbh byk lg dr pd sy.

Intinya, yg ingin sy sampaikan adalah kembali ke kondisi di catatan pertama Serial Pernikahan ini.

Dimana dakwaan yg paling terasa berat adalah ketika sy/kami di bilang ” terlalu pilih-pilih “

yg ingin sy jelaskan adalah, Pernikahan ato tepatnya ketika sy,kami,kita, memutuskan untuk melaksanakan pekerjaan yg bernama pernikahan, pastinya diawali dg pertimbangan dan persiapan.

Ada alasan kuat yg menyebabkan kita berani bergerak dan mengambil keputusan tersebut.

Dan alasan itu tentu saja berbanding lurus dengan kefahaman kita pada apa yg akan kita lakukan.

Example lg ya..

Bagi yang memahami pernikahan adalah tempat menyatukan rasa antara “kau dan aku” maka ketika mereka saling menyukai dan rasa suka itu tidak bs mmbuat mereka berpisah, maka menikahlah mereka. Lalu ketika banyak hal yg trjd dlm pernikahan mereka yg mereka tdk sukai, ya berpisahlah mereka dg alasan sudah tdk ada rasa suka dan kecocokan.

Dan lain lain..

Cukup satu saja lah contoh nya..

Well..

Singkatnya..

Apa yg sy pikirkan tetang pernikahan tidak sedangkal ketika kita berfikir “yg penting bisa menikah..”

Jadi, bwt sy, untuk satu keputusan bernama Pernikahan, adalah harus untuk Hati-hati Memilih.

Untuk menegaskan bahwa, “bukan pilih-pilih”..

Hati-hati memilih dlm konsep sy adalah, karna Pernikahan ini adalah tentang bagaimana sy akan memilih Partner Kehidupan sy yg tepat dan benar,

Dimana nanti dialah yg akan bertanggung jawab atas diri sy dan anak yg akan lahir dr rahim sy, tdk hanya di dunia tp jg sampai kehidupan akhirat.

Dengan dia sy akan melanjutkan perjalan hidup dlm smua kondisi baik suka maupun sulit.

Pernikahan dlm konsep yg sy fahami, bukan hanya tentang “sy suka kamu, dan kamu suka sy”..

* Masih ada lanjutannya nih…