Selasa, 02 Maret 2010

Virginitas dan Syarat Penerimaan menjadi Istri..

“ Seberapa penting arti virginitas bagi seorang laki-laki.?”

Pertanyaan itu pernah aku sampaikan kebeberapa sahabat dan teman laki-laki yang saya kenal baik dan dekat. Jawaban yang saya dapatkan semuanya berbeda, tapi kesimpulanya sama.

PENTING.

Meskipun ada banyak penjelasan yang terkesan toleran, tapi intinya, ketika pertanyaan lanjutan saya ajukan dengan..

“ Bagaimana jika calon istri yang akan kamu nikahi sudah tidak virgin lagi.???”

Jawabannya stag : MIKIR.

Dan saya menyimpulkan, semua responden berharap wanita yang akan mereka nikahi nanti masih tetap Virgin, titik.
Dan sayapun sepakat dengan mereka, karna saya juga punya prinsip yang tegas dan jelas tentang virginitas. Ia adalah Muru’ah. Kehormatan. Juga kesucian diri. Tebusan atas penjagaannya adalah jiwa saya. Itu harga mati.

Tapi ada hal lain yang ingin saya uraikan terkait dengan hal yang sangat sensitive dan eksklusiv itu. Yaitu kefahaman secara umum tentang virginitas terkait dengan peluang kemungkinan diterimanya seorang wanita yang sudah tidak lagi menyandang status berharga itu untuk dijadikan istri oleh para lelaki yang akan menjadi suami mereka.

Ketika berdiskusi dengan para responden ( teman dan sahabat laki-laki yang saya percayai ), belum satupun dari mereka yang berfikir lebih luas tentang virginitas lebih dari sekedar “tidak pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah” ( maaf.. tulisan ini jadi menggunakan bahasa yang sangat “dewasa” )
Yang pada akhirnya, disebabkan karna kesimpulan itu, ketika pertanyaan kedua saya sampaikan kepada para responden saya, mereka semua Berat Hati untuk menerima wanita yang sudah mengalami Lose Virgin untuk menjadi istri. Wajar. Dan bisa diterima untuk sementara.
Ya..
Sementara kita memahami lebih banyak tentang virginitas dan hal-hal yang menyebabkan seorang wanita bisa saja kehilangan “kata” itu sebelum akhirnya dinikahi.

Pada intinya, saya akan lansung kepoint utama tentang hal yang kita ketahui tentang virginitas dalam ilmu Biologi, bahwa ia adalah tentang sehelai tipis selaput didalam organ “secret” makhluk ALLAH bernama Perempuan. Penjelasan kesehatan yang pernah beberapa kali saya terima tentang selaput tipis itu adalah, ia bisa saja cidera ( kata pengganti-hilang ) disebabkan karna banyak hal, not just becouse “s***”.
Banyak diantaranya, aktivitas berat seperti beladiri, panjat memajat, juga melompat. Lalu karna penyakit, seperti maaf-keputihan yang berlebihan. Juga karna accident seperti jatuh dari sepeda dll, serta akibat Kejahatan seperti pemerkosaan. ( meskipun hal ini termasuk dalam aktifitas “s***”, tapi tentu saja hal ini masuk dalam kategori penilaian yang berbeda dari aktivitas “s***” yang disengaja karna kesepakatan bersama syetan )

Maka pertanyaan selanjutnya adalah..

“Akankah keterbatasan kesimpulan yang selama ini diketahui tentang virginitas masih akan tetap menjadi standar mati bagi penerimaan para lelaki terhadap para wanita yang akan dijadikan istri..???”

Jika pada akhirnya, jawabanya masih tetap MIKIR, yang itu lebih mungkin menjadi jawaban Ya.
Saya merasa akan bersedih untuk saudari-saudari sesama perempuan saya yang sudah begitu baik berusaha menjaga diri - tapi mendapat ujian kehilangan status V oleh sebab lain seperti yang saya uraiakan diatas - mengalami kesulitan dalam penerimaan untuk menjadi penyempurna agama.
Well..
Lalu begitu banyak kalimat baik yang melintas dalam hati dan benak saya.
“ jika saja saya seorang laki-laki, saya tidak akan memikirkan tentang apakah para wanita itu masih berstatus V ato tidak ketika saya sebagai laki-laki akan menikahi satu ato empat diantara mereka. :)
Bagi saya, apapun yang menjadi penyebab Losenya status V mereka, tidak penting buat saya.
Jika mereka Lose V karna aktivitas berat dan accident, itu sama sekali tidak akan menjadi masalah, selama mereka adalah benar-benar wanita baik-baik yang menjaga diri dan muru’ah.
Jika ada yang Lose V karna sebab kejahatan, maka saya akan “mengobati” lukanya, menyembuhkan “sakitnya” karna saya tau pasti bahwa tidak ada seorangpun wanita yang pernah berpikir untuk mau menjadi korban kejahatan, bahkan ketika mereka para korban kejahatan itu mampu tetap bisa hidup dengan normalpun adalah merupakan kekaguman luar biasa buat saya, betapa kuat dan tegar jiwanya menerima ujian dan musibah, maka saya tidak akan berfikir ulang untuk menerimanya menjadi istri saya.
Dan jikapun ada diantara para wanita itu yang pernah melakukan kesalahan secara sengaja dimasa lalu yang menyebabkan mereka Lose V, maka saya akan mengingat bahwa ada hari ini untuk mereka bertaubat dan hari esok untuk mereka menebus kesalahan, terlebih kalo yang saya temui tentang diri wanita itu hari ini sudah dalam kondisi bertaubat dan menjadi wanita baik-baik ,maka status virgin ato tidaknya bukan hal penting lagi bagi saya.
Kesimpulannya, bukan menapikan arti penting Virginitas, tapi penerimaan saya terhadap wanita yang akan menjadi istri saya tidak akan saya batasi dengan sebab kesimpulan dan kefahaman saya yang terbatas tentang syarat seorang wanita yang layak dijadikan istri.”
Saya berfikir..
“ Masih ada banyak hal lain yang bisa dan layak dipertimbangkan. Ada potensi pribadi, potensi ruh, potensi pikiran, dan banyak lagi potensi kebaikan lainnya yang pantas diselamatkan dan dijaga, lebih dari sekedar hal “formal” yang kita tau secara terbatas tentang Virginitas itu.”

Note : Tulisan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan dukungan terhadap pergaulan bebas dan aktivitas pelelangan keperawanan murah atopun gratis.
Ini hanya tentang sudut pandang yang lain dari kepedulian terhadap beberapa kasus yang menguji beberapa saudari Muslimah yang saya kenal Baik dan Sholihat. Mereka, saudari-saudari yang mendapat ujian atas status V mereka. Semoga ALLAH datangkan bagi mereka para lelaki dengan keikhlasan dan kelapangan hati yang luar biasa untuk menerima dan menjadikan mereka sebagai penyempurna agama.
“ Sungguh.. ALLAH Maha Tahu atas segala yang terjadi pada diri kalian saudari-saudariku, bersabarlah atas mereka-para lelaki yang menolak kalian disebabkan keterbatasan mereka atas kefahaman dan keikhlasan. ALLAH tlah mencatat usaha kalian dalam ishlah, mencatat perjuangan kalian dalam penjagaan diri, ALLAH sediakan yang terbaik untuk kalian. setulus do’aku selalu terangkai untuk kesabaran kalian.. Love all Fillah..”

Untuk seorang saudari yang pernah menangis dibahuku..
“ BAROKALLAHU laka, Wa BAROKALLAHU ‘alaika, wa jama’a bainakum fil khair. Semoga masih ada lebih banyak lagi sosok laki-laki baik dan sholih dengan keikhlasan seperti qawwam mu yang akan datang untuk saudari-saudari kita yang lain - yang mendapat ujian “seperti”mu, Amiin Ya ROBB..”

Note Plus : dan argument yang saya tulis di atas - tentang penerimaan saya terhadap wanita yang Lose V jika saya seorang laki-laki, berlaku juga untuk saya dalam posisi sebagai seorang wanita, artinya : jikapun takdir qawwam saya tertulis sudah tidak P ketika datang untuk saya, saya tidak akan mempermasalahkannya selama lelaki itu adalah jawaban dari hasil istikharoh saya. Insya ALLAH. :)

Tidak ada komentar: