Selasa, 02 Maret 2010

Lelang Harga Yang Harus di Bayar..

Bicara tentang status Virginitas, Hal ini aku pikir sudah banyak yang menulis dan membahasnya dengan lebih terperinci dari apa yang mampu aku uraikan sekarang.

Hari yang penat ketika aku tidak sengaja mendengar satu lirik lagu dari seorang artis muda yang lagi naik suara dari bintang film menjadi penyanyi. Perawan, aku baca judul lagu tersebut. Sederhananya, yang aku fahami dari lirik lagu itu adalah tentang seorang wanita yang menceritakan kesedihannya karna ditinggalkan oleh laki-laki yang menjadi pacarnya karna dia menolak untuk memberikan keperawanannya sebelum menikah.
Bagus..!!!
Two tumbs untuk lagu sang artis. Tapi aku jadi mikir, kenapa sedih ditinggalkan karna tindakan yang benar ya? Harusnya kan bersyukur, bahkan kalo perlu bukan laki-laki itu yang meninggalkannya, tapi wanita dalam lagu itulah yang seharusnya meninggalkan laki-laki tidak jelas dan keblinger tersebut.

Well..
Diluar pembahasan tentang lagu sang artis, aku jadi ingat beberapa kejadian yang aku temui, dimana aku terlibat lansung sebagai peserta pencari solusi ataupun hanya sebagai tempat penampungan air mata dari beberapa teman perempuan yang sengaja dan tidak sengaja kehilangan Virginitas sebelum menikah.

Pernah ada teman yang gagal menikah dengan lelaki yang dijodohkan ortunya disaat undangan sudah disebarkan sebab ketahuan sudah pernah memberikan kevirginannya kepada lelaki lain dimasa lalunya. Teman itu sampai beberapa kali melakukan usaha bunuh diri karna merasa malu dan ibunya sampai strok sebab tidak kuat menanggung aib keluarga. Na’uzubillah..
Dikasus lain, ada teman nya teman yang kehilangan nyawa karna meminta pertanggung jawaban dari laki-laki yang menghamilinya, karna laki-laki itu pejabat daerah dan sudah beristri, temannya temanku itu dikorbankan untuk menutup aib si pejabat. Duh perih dan mengerikan.. 
Ada lagi teman yang dikeluarkan dari sekolah karna diketahui hamil oleh pihak sekolah. Padahal dia termasuk siswi berprestasi yang lulus PMJK dan akan ujian nasional 3 hari lagi. Pilu.. :’(

Dan masih banyak kasus lain tentang hal yang lebih mengerikan dan mengiris hati dari apa yang bisa aku beritakan, dan aku tidak hendak menjadi penyiar berita untuk hal yang beginian, karna hal seperti itu membuatku mual dan aku khawatir menjadi paranoid. ( tapi sepertinya paranoid terhadap hal itu lebih baik dari pada merasa biasa.. heuhh..!!! cappek..!!! )

Apa yang ingin aku sampaikan adalah keprihatinanku terhadap kebodohan dan ketololan para perempuan pelaku pelelangan dan lelaki pembeli gratis satu status kehormatan dan kesucian diri yang teramat sangat mahal, yang ALLAH pun menyamai pembayarannya dengan tanggung jawab seberat gunung Tursina. Dan hal itupun masih harus dilaporkan pertanggung jawabanya sampai akhirat.
Entah apa yang ada dalam pikiran para perempuan pelelang dan lelaki pembeli gratis itu sehingga begitu mudahnya saling memberi dan menerima tanpa izin yang syah. Lebih-lebih para perempuan sebagai pihak pelelang yang pada kenyataannya selalu menjadi pelengkap penderita utama dari keberhasilannya sebagai selles gratisan. Aku yakin semua perempuan tau – setidaknya mereka yang terpelajar dan pasti pernah belajar ilmu Biologi tentang organ tubuh – bahwa konsekwensi dari keberhasilan pelelangan itu adalah kehilangan selaput dara yang menjadi indikasi utama diketahuinya mereka masih virgin ato tidak jika mereka menikah nanti, dan itu berlaku hanya sekali, tidak bisa disembunyikan, karna selaput itu hanya satu-satunya yang ada. Jelas.
Konsekwensi ke-2 adalah dapet bonus Dedek bayi didalam rahim, dan ini nyata terlihat sebagai hasil yang optimal dari transaksi kesetanan ( maaf, menulisnya dengan kondisi hati yang geram, jadi agak “kasar”.. hikz.. )

Kehilangan virginitas, dalam kultur masyarakat ketimuran kita adalah aib yang masih sangat sulit diterima terutama oleh para lelaki yang menjadi suami dan para ibu yang menjadi mertua serta para wanita yang menjadi ipar. Banyak wanita yang diketahui tidak virgin dimalam pertamanya berakhir dengan kisah pengembalian kepihak keluarga. Harga yang sangat mahal bukan.???

Lalu konsekwensi kehamilan sering kali berakhir tragis karna para lelaki pembeli gratis tidak siap untuk dikasi bonus dedek bayi, dan tanggung jawab sepenuhnya kembali ditanggung para wanita pelelang yang malang. Padahal menjalani kehamilan sebagai seorang wanita yang syah sebagai istri saja bukan lah hal yang enak dan menyenangkan, apalagi sebagai calon ibu illegal, melewati masa awal kehamilan yang berat dengan aktivitas morning sick, lalu tekanan mental dan moral serta gunjingan tetangga juga kemarahan keluarga, setelah itu masih harus bertaruh nyawa pada saat melahirkan, sama sekali bukanlah harga murah untuk membayar kesuksesan lelang yang sesaat sebab keterbatasan pemikiran sadar saat melakukannya.

Air mata, penderitaan, masa depan, dan nyawa, aku tidak ingin menghitung sudah berapa banyak yang terkorban sebab kebodohan yang naïf bernama lelang keperawanan. Semua itu sama sekali tidak sepantasnya, bayaran semahal itu mestinya menjadi jaminan penjagaan dari keperawanan itu, bukan jaminan untuk pelelangannya. Bukan sama sekali.!
Dalam agama islam, darah dan nyawa yang dikorbankan dalam usaha penjagaan dan pertahanan perebutan keperawanan dari tangan laki-laki yang bejat dinilai sebagai JIHAD. Mati itu lebih baik bagi seorang perempuan dari pada membiarkan diri digagahi.
Bahkan tertusuk paku bara api lebih baik dari membiarkan kulit kita disentuh tangan-tangan yang tidak halal atas kita.

Sungguh..
Ini tidak hanya tentang selaput dara yang sobek, tapi tentang kehormatan, harga diri, kesucian, yang jika itu hilang, maka hukuman moral masyarakat, kemarahan keluarga, kemurkaan semesta, akan mengutuki kehidupan para pelaku – terutama para wanita pelelang.
Belum ada hal yang lebih banyak yang bisa aku serukan untuk teman-teman dan saudari-saudari sesama wanita, dimana dan siapapun mereka..
Tak terbatas tempat dan keyakinan, jika mereka wanita, “ Cerdaslah.! Berfikir Panjang Dan Tetap Sadar.! Jaga Diri Baik-Baik..!!! ”
“ Kita.. Wanita, adalah Harga termahal yang tidak bisa dibayar para lelaki kecuali dengan Perjanjian Ke-TUHAN-nan, Bukan dengan sumpah murahan dari mazhab syetan. ”
“ Think it Deeply..!!! ”

( Aku tulis dengan cinta untuk semua teman, sahabat, dan saudari wanitaku disemesta ini. Ketahuilah bahwa kita terlalu berharga untuk menjadi pelelang murah, apalagi gratisan. Katakan dengan tegas : Go To Hell..!!! untuk para lelaki yang mau membeli murah dan gratisan atas nama “cinta”. )

Tidak ada komentar: