Rabu, 13 Januari 2010

“Nis.. Coba kamu lebih Putih..!”

( Catatan korban “white is beautiful” jilid satu : D )


Pernah ada kejadian dengan seorang teman laki-laki dimasa kuliah dulu. Secara fisik dia termasuk orang yang merasa diri good looking dan banyak disukai teman-teman perempuan. Entahlah.. aku tidak memperhatikan hal itu selain dia memang bisa di andalkan dimata kuliah eksak dan yang agak rumit seperti Genetika, Biokimia dan spesiesnya.Buat aku, dia pinter, itu saja, karna IPK nya memang selalu diatasku.
Some day, waktu lagi jadi asisten bareng, kami ngobrol-ngobrol santai di Lab. Tiba-tiba saja teman itu bilang..
“Nis, coba kamu lebih putih,,”
”Hum? Kenapa?” tulalit mode on
”Saya pasti tembak kamu jadi pacar ku, saya serius..”
Hwalah.. aku lansung ketawa..
”Alhamdulillah aku nggak putih, jadi aku tidak perlu repot nolak kamu”
Ho ho..
Mengingat kejadian itu, aku jadi sering tertawa sendiri, karna setelahnya, tanpa perlu menjadi lebih putih sedikitpun, teman itu berkali-kali meminta ku jadi pacarnya dan berkali-kali pula aku tolak, sampai teman perempuan yang sedang menjadi pacarnya cemburu dan mengomeliku lewat telfon tengah malam karna merasa sakit hati, padahal aku tidak pernah berminat sedikitpun pada teman laki-laki itu.
Sampai suatu sore, teman perempuan yang menjadi pacar teman ku itu datang menemuiku dengan baik-baik, meminta maaf, dan meminta tolong dengan sangat agar aku tidak lagi berteman dalam bentuk apapun dengan teman ku itu, agak aneh dan berlebihan memang, karna dibanding aku, teman perempuan itu jauh lebih Putih, Cantik, anggun, modis, dan tentu saja aku tau dia putri kesayangan dari orang tuanya yang kaya..
Permintaan untuk tidak berteman dengan teman sekelas dan seamanah ( sama-sama jadi asisten dosen di beberapa mata kuliah adik tingkat ) juga sering satu kelompok dalam tugas kuliah adalah hal yang sulit untuk dipenuhi..
Tapi melihat betapa prustasinya teman perempuan itu meminta tolong padaku, aku jadi berfikir juga, terlebih mempertimbangkan ke-aman-an ku dari fitnah karna banyak hal yang membuatku bertemu dengan teman laki-laki yang dimaksud, aku pun mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari asisten di lab. Dan setiap bertemu dalam satu kelompok belajar, aku pasti minta tukaran dengan teman yang lain. Dan kondisi lebih menyelamatkan aku karna tidak lama setelah itu kami memasuki masa PPL-KKN, dan sejak itu cerita pun berakhir.. :)

Tidak ada komentar: