Rabu, 18 November 2009

”Ketika Sayap itu kau temukan”

( Fiksi )


Di tepi telaga itu, kami hanya duduk terdiam, melewatkan ketenangan yang menyapa, dan sentuhan ramah angin yang membelai.
Aku berusaha mendeteksi seluruh rasa yang abstrak dalam hatiku, tapi tak jua ada kata yang bisa menterjemahkannya selain, Galau..
”aku ingin memberi tau mu sesuatu De..” beberapa saat lalu, sosok disampingku menyampaikan kalimat itu dengan wajah cerah.
”apa.?” Aku menyambutnya dengan antusias.
”aku akan terbang.!” wajah itu berbinar dengan senyum mengembang.
Aku tertegun menatap matanya, dalam..
Mencari penjelasan lebih untuk maksud yang di utarakannya, dan aku menemukan lukisan jawaban yang sempurna disana.
” kau temukan sayap mu.?” aku mengambil kesimpulan, cemas..
”Ya.!” sosok itu menjawab pasti.
Aku terhenyak..
Gamang..
”kau bahagia bukan.?” ia kini bertanya dengan penuh semangat, sambil menatapku dengan wajah berbinar dan senyum yang rekah.
” Tentu.! Aku pastikan aku sangat bahagia. Bukankah selama ini aku selalu membantumu mencarikan sayap mu.?” aku meyakinkannya dengan perasaan yang entah.
”Nice..” senyum itu mengembang memenuhi semesta dalam dirinya.
Aku mengangguk dan memberinya sebaris senyum untuk menunjukkan dukungan, dan ia terlihat puas.
Lalu aku mengalihkan pandangan, jauh ketengah telaga, berharap percakapan singkat kami tadi tenggelam dikedalamannya, lalu hilang, tak ada. Tapi aku salah berharap, karna sosok itu kembali bertanya padaku..
”kau baik-baik saja.?” Tanya itu mengguratkan kekhawatiran, sepertinya ia menyadari jeda diam dan sedikit keruh wajahku.
Aku tersentak.
”ah, ya.! Aku baik-baik saja, pasti baik-baik saja..” jawabku gagap.
”kau yakin.?” dia memastikan.
“kau harus percaya.! Bukan kah aku bukan anak kecil lagi.? kau sudah cukup menjagaku selama ini, dan sekarang kaki ku sudah cukup kuat untuk berjalan sendiri, kau tidak perlu mencemaskan ku, terbanglah.! Karna memang sudah waktunya untuk mu..” aku berusaha mengurai jawaban untuk meyakinkan.
”aku percaya.!” sosok itupun tersenyum untuk ku dengan wajah lega.
”Hhuuuuffffffhhhhh....!!” hatiku menghela sesak dalam diam.
Setelah itu hening..
Lama..
Dan satu ruang disudut hatiku pun hujan, basah..
” sekiranya aku masih memiliki kosa kata untuk menjelaskan, dan bahasa yang dapat kau fahami, aku hanya ingin kau mengerti bahwa aku ingin berada dalam penjagaanmu selamanya..” kalimat itu luruh bersama persendian ku, tercekat tak terucap, larut bersama sum-sum dalam tulang ku, mengalir menjadi bening dimataku yang tak kan pernah diketahuinya, aku menyembunyikan wajah ku, dan berharap ia tak kan menyadarinya.
Satu kelopak bunga jatuh dihadapanku..
Air mataku makin deras..
”ROBB.. aku yakin Kau tengah Menggenggamku..” aku menguatkan diri.
Dan aku melihat sosok disampingku masih menatap angkasa, tenggelam dalam kebahagiaan, bahwa sebentar lagi ia akan terbang dengan sayap yang sempurna menjelajahi semesta.

Tidak ada komentar: