Selasa, 22 Desember 2009

Perjalanan Hujan..

Zuhur..
Aku terbangun dengan kondisi hati dan pikiran yang kacau, setelah menyelesaikan 4 rakaat siangku, aku memutuskan untuk membawa ”jundi” jalan-jalan. Tanpa tujuan yang jelas, aku arahkan gerakan “jundi” mengikuti arus perjalanan kearah barat.

60 menit..

Aku memasuki wilayah hujan dan menemukan wajah langit yang mendung, dan selanjutnya makin pekat, tapi aku belum juga punya bayangan yang jelas akan berhenti dimana, just walking..

70 menit..

Tetesan air mulai menyapa wajahku dan ”jundi”, awalnya gerimis, lalu hujan, dan makin deras..
Tapi aku sama sekali tidak memiliki niat untuk berteduh, hanya sejenak berhenti untuk mengamankan tas kecil ku kedalam jok.

Luruh..
Rembesan air mulai membasahi jaket tebalku, dan dinginpun mendekapku dalam perjalanan yang masih belum memiliki tujuan.

Stabil di 40km/jam,,

”Jundi” sama skali tidak menyampaikan protes dengan perjalanan ”bertaruh” yang kami lakukan dan aku putuskan sepihak ( tentu saja sepihak, karna ”jundi” tidak bisa bicara untuk protes, kecuali mogok.. :D )

Menikmati..

Hanya itu yang ingin aku lakukan..

Tidak peduli seberapa deras guyuran hujan yang turun, tidak masalah seberapa pekat pandangan yang mengaburkan jarak, tidak menghiraukan seberapa dingin rasa yang bisa tertahan, aku hanya ingin terus berjalan. Menikmati siraman hujan yang menghadirkan kekuatan harapan untuk menumbuhkan kembali benih kehidupan yang dormansi dan tergeletak berserakan diranah semesta bumi dan diriku.

”Hujan..
Terus basahi aku, dan luruhkan debu-debu yang membuat pekat jendela hatiku, juga debu-debu yang mengaburkan pandangan mataku..” aku bergumam dalam hati.


90 menit..

Perjalanan ku menemui wajah kawasan wisata pantai, dengan jalanan yang mengular serta menanjak dan menurun, menguji kemampuanku mengendalikan ”jundi” ditengah hujan yang masih setia membersamai. Dan dikejauhan aku melihat langit pulau tetangga lebih cerah, prediksi bahwa matahari akan tenggelam dengan sempurna beberapa jam lagi. Dan aku belum ingin berhenti..

120 menit..

Panggilan ilahiyah terdengar dari salah satu masjid yang aku lewati, 4 rakaat harus segera ditunaikan, dan kali ini getaran panggilan itu menghadirkan bening hangat disudut mataku yang kedinginan, aku harus segera memenuhi Panggilan itu. Tapi keadaan ku kuyup..

Ya ROBB..

Hatiku gigil..
Juga jemariku yang menggenggam kendali ”jundi”, lalu gigil itu menyeluruh ditubuhku, aku merasa harus segera berhenti ditempat yang tepat.

150 menit..

Satu komplek bangunan terlihat begitu nyaman untuk aku jadikan tujuan, aku arahkan ”jundi” memasuki halamannya. Beberapa pasang tatapan menyambutku dengan raut tanya melihat kedatanganku yang tidak biasa, aku mengabaikannya.

Beberapa saat kemudian..
Aku dapatkan satu ruangan yang nyaman untuk rehat setidaknya hingga 24 jam kedepan. Dan aku harus segera menyiapkan diri untuk memenuhi Panggilan 4 rakaat sore itu, hujan masih belum terlihat akan reda diluar sana, seperti juga hujan yang beberapa waktu terakhir mengguyur deras dihatiku, tapi kini aku tidak lagi ingin mempermasalahkan seberapa lama hujan itu akan masih turun, karna aku tlah bisa menikmatinya menjadi satu Perjalanan yang Indah dan Menguatkan.
Indah karna perjalanan hujan memperkenalkan ku pada perenungan yang tidak aku dapatkan dalam Perjalanan biasa yang normal.
Menguatkan karna Perjalanan Hujan menguji kemampuanku untuk mengendalikan perjalanan dan bertahan ditengah kondisi sulit yang harus aku lewati.

Perjalanan Hujan..

Terus ajari aku..

Selasa, 01 Desember 2009

Biasa sajalah.. :)

Pada setiap kehidupan pasti ada peristiwa..
Karna kehidupan itu sendiri adalah rangkaian peristiwa..

Suka..
Duka..
Bahagia..

Tangis..
Senyum..
Tawa..

Kecewa..
Takut..

Kehilangan..
Ditinggalkan..

Kelahiran..
Kematian..

Kedatangan..
Kepergian..

Berharap..
Tertolak..
Diterima..

Sakit..
Terluka..

Jatuh..
Bangun..

Bangkit..
Terpuruk..

Ujian..
Cobaan..

Semuanya..
Ya..
Semuanya..

Semua peristiwa..
Sama..
Dan dirasa oleh setiap orang yang memiliki kehidupan..

Karna semua itu adalah warna..
Warna yang menjadi isi dari kehidupan itu sendiri..

Tidak ada yang tidak biasa..
Semuanya ada sejak kehidupan ini bermula..

Ya..
Semuanya biasa..
Sangat biasa..
Semua yang memiliki kehidupan pasti melewati dan mengalaminya..

Tak ada yang tak biasa..
Tak ada..

Semuanya sangat biasa..
Sangat biasa..

Jadi..
Biasa saja lah..

Terima..
Dan jalani..

Baik dalam keadaan suka..
Ato tidak suka..

Biasa saja..
Biasa sajalah..
:)




( Emgie Sunis, Pancor 021209 )

Maka Terbanglah..

Pada bilangan waktu yang selama ini aku untai bersama do’a..
Pada bilangan tahun yang selama ini aku jaga dalam keyakinan..
Pada bilangan masa yang selama ini aku pupuk dengan kekuatan harapan..
Tentang keterjagaan dan penjagaan..

Tapi ALLAH tlah lebih dulu mencatat untuk mu Hak mu..
Dan tlah menyiapkan bagiku bagianku..

Tak kan tertukar..
Tak kan berkurang..
Tak kan salah..
Pasti tepat, sesuai ukuran dari adanya..

Aku ridho..
Dan akan menguntai keikhlasan dalam perjalan sabar..
Pasrah..
Pada semua yang tlah ditetapkan untuk menjadi ”yang pantas” untuk ku..
Dan bahagia untuk semua hal yang memang Layak untuk mu..

Aku berdo’a untuk semua limpahan kebaikan dan keberkahan dalam hidupmu sebagaimana aku mengharapkannya untuk ku..
Aku berdo’a dengan seluruh ketulusan yang bernama do’a untukmu sebagaimana aku berdo’a untuk diriku..

Pada hakikatnya..
Kau tengah mengambil hak mu dari apa yang tlah disediakan-NYA untuk mu..
Dan tak ada yang boleh terhalang sampai disebabkan oleh ku..

Maka Terbanglah..!!
Terbanglah..!!
Terbanglah..!!

Seluruh do’aku semoga ALLAH Memudahkan semuanya untuk mu..




( Emgie Sunis, my Room 011209 )

Pada Akhirnya..

Pada akhirnya..
semua akan kembali pada awal ia bermula..
Pada suatu hari dimana semuanya berawal dari tiada..
Pada masa dimana semuanya yang ada adalah kesendirian..

Pada akhirnya..
Semua akan hilang..
Pergi..
Dan tak kan kembali..

Seperti apapun usaha untuk mempertahankannya..
Seperti apapun air mata terurai memohon untuk bisa tetap memiliki dan membersamainya..
Seperti apapun seluruh do’a dan keyakinan dikerahkan untuk bisa membuatnya tetap ada..

Tapi pada akhirnya..
Akan kembali pada awal ia bermula dan tiada..

Pada akhirnya..
Semua harus direlakan untuk di kembalikan Mutlak pada yang Maha Memiliki ”Yang ada dan tiada”..

Pada Akhirnya..
Semua akan berakhir pada satu akhir dari tiada-ada-dan kembali tiada..



( Emgie Sunis, my Room 011209 )

Blue Rose..

Istilah Blue Rose aku tau pertama kali dengan arti Sesuatu yang tidak mungkin.
Tapi aku pikir, keberadaan Blue Rose itu sendiri bukanlah sesuatu yg tidak mungkin mengingat perkembangan dan kemajuan iptek sekarang dan kedepannya.
Membicarakan Blue Rose dan peluang kemungkinan, aku sering mendengar istilah Tidak Ada Yang Tidak Mungkin.
Well.. selama ini akupun sangat meyakini dan memegang teguh kata ajaib itu. Tapi satu hal yang pernah aku lupa dari Semua Hal Yang Mungkin itu adalah, Bahwa Tidak Semua Yang Mungkin Itu ALLAH Kehendaki Terjadi.


( Emgie Sunis, my Room 301109 )